Rumah yang nyaman tanpa lantai yang menggelembung adalah impian semua orang. Namun masih banyak rumah dan bangunan yang memiliki lantai menggelembung atau terangkat dengan sendirinya, apakah anda memiliki masalah serupa? Tahukah anda kenapa lantai keramik menggelembung?
Lantai keramik yang menggelembung atau terangkat sendiri ini umumnya disebut dengan popping. Biasanya saat lantai lepas akan terdengar suara seperti ledakan yang mengejutkan kita. Lantai yang mengalami popping akan rentan pecah apabila tidak sengaja terinjak. Bahkan lantai yang retak ini dapat menyebabkan luka.
Sebenarnya apa saja yang menyebabkan lantai keramik menggelembung?
1. Penyusutan kandungan pada perekat semen pasir. Perekat lantai keramik biasanya terbuat dari campuran semen, pasir, dan air. Lama kelamaan kandungan air semakin berkurang sehingga perekat mengalami penyusutan dan menyebabkan lantai lepas.
2. Perubahan suhu yang ekstrim juga dapat membuat lantai lepas. Perekat mengalami muai susut sehingga lama kelamaan lantai pun terlepas. Hal ini umum terjadi pada ruangan yang biasa panas lalu terdapat AC. Area outdoor seperti teras juga rentan terhadap masalah popping. Biasanya terjadi pada keramik yang berkualitas rendah yang tidak tahan dengan perubahan suhu lingkungan ekstrim.
3. Pembebanan yang berlebih dapat menyebabkan lantai keramik terangkat. Hal ini wajar terjadi karena beban pada satu sisi keramik akan mengungkit dan membuatnya terlepas.
4. Aplikasi perekat yang tidak merata dan menyebabkan ada bagian bawah lantai yang kosong. Udara yang terjebak ketika mengalami pemuaian akan mendorong keramik ke atas. Selain itu apabila ada pori-pori yang memungkinkan air untuk masuk ke dalam rongga ini, apabila masuk, air akan menjadi lembab lalu berjamur.
5. Penurunan permukaan tanah. Umum terjadi pada kondisi tanah yang tidak stabil atau pengambilan air tanah secara berlebihan.
6. Pada rumah-rumah yang terletak pada pinggiran jalan raya, getaran akibat lalu lalang kendaraan dapat menyebabkan lantai keramik mengalami popping.
7. Nat yang terlalu rapat tidak memberikan ruang bagi muai-susut keramik. Lantai keramik akan terdorong sehingga terangkat ke atas.
Apabila lantai mengalami popping, cara memperbaikinya adalah dengan mengganti bagian-bagian yang lepas. Tentu saja kita tidak menginginkan ini terjadi karena dapat membuat lantai tidak seragam sehingga terlihat belang-belang.
Oleh karena itu, kita harus mengatasi terjadinya popping dengan cara-cara berikut:
1. Hindari pemasangan nat keramik yang terlalu rapat. Jarak yang baik adalah 2 atau 3 mm. Agar pemasangan lebih rapi, Anda bisa menggunakan tile spacer yang berfungsi untuk mengatur jarak nat ubin.
2. Gunakan perekat khusus yang tahan terhadap muai-susut keramik maupun beton. Perekat khusus ini juga mampu mengurangi penyusutan air. Kelebihan lainnya, proses curing atau pengeringan campuran perekat akan menjadi lebih cepat sehingga menghemat waktu pengerjaan dan biaya. RK-480 dari RK Mortar adalah salah satu pilihan terbaik. Baca Juga : Perekat Keramik adalah
3. Gunakan adukan semen dan pasir yang berkualitas. Perbandingan yang tepat untuk semen : pasir adalah 1:4. Pastikan tercampur secara merata serta pasir yang Anda gunakan berkualitas baik dan tidak tercampur tanah.
4. Menggunakan sealant pada beberapa bagian antar keramik (sehingga tidak seluruhnya terisi dengan nat). Sealant yang sifatnya elastis dapat mengatasi muai susut antar keramik. Pada setiap luasan keramik 25 m². Biasanya pada bagian bawah sealant ini struktur terdapat expansion joint untuk mengatasi pergeseran struktur.Nah sekarang Anda sudah mengerti penyebab lantai menggelembung atau popping serta cara mengatasinya.