Semen Mortar adalah istilah yang digunakan untuk campuran semen, pasir, dan juga air. Namun kebanyakan orang awam berfikir bahwa mortar adalah semen. Padahal semen dan mortar adalah dua hal yang berbeda. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi mortar sendiri telah hadir dalam bentuk instan untuk mempersingkat dan juga mempermudah dalam pengerjaan konstruksi.
Ada beberapa jenis semen mortar adalah antara lain sebagai berikut:
-
Mortar Kuno
Mortar pertama terbuat dari lumpur dan tanah liat. Karena pada saat itu persediaan batu sangat kurang sedangkan persediaan tanah liat berlimpah.
Menurut sejarah kemampuan membangun dengan beton dan mortar berikutnya muncul di Yunani. Hal ini dapat dibuktikan dari penggalian dari saluran air bawah tanah di Megara mengungkapkan bahwa reservoir itu dilapisi dengan mortir pozzolanat 12 mm tebal. Pozzolanat adalah mortar yang dibuat dengan batu kapur dengan penambahan abu vulkanik yang memungkinkan untuk mengeras didalam air, sehingga dikenal sebagai semen hidrolik. Orang-orang Yunani memperoleh abu vulkanik dari pulau-pulau Yunani Thira dan Nisiros, atau dari koloni kemudian Yunani Dicaearchia (Pozzuoli) di dekat Naples, Italia. Bangsa Romawi kemudian meningkatkan penggunaan dan metode untuk membuat apa yang dikenal sebagai pozzolanat mortar dan semen Bahkan kemudian, orang Romawi menggunakan mortar tanpa pozzolana tapi menggunakan keramik yang telah hancurkan, yang mengandung aluminium oksida dan silikon dioksida di dalam campuran. mortar ini tidak sekuat mortar pozzolanat, tapi, karena lebih padat, lebih baik terhadap Penetrasi air.
-
Mortar semen (Semen mortar)
Semen Mortar portland (sering dikenal hanya sebagai mortar semen) dibuat dari semen Portland mencampur dengan pasir dan air. Mortar semen ditemukan pada pertengahan abad kesembilan belas, sebagai bagian dari upaya ilmiah untuk mengembangkan mortar yang kuat yang ada pada saat itu. Ini dipopulerkan pada akhir abad kesembilanbelas, dan pada tahun 1930 itu telah menggantikan mortar kapur untuk konstruksi. Lebih sering digunakan karena lebih cepat kering dibandingkan mortar kapur yang dapat mempercepat pada proses konstruksi.
Baca Juga: Mortar Untuk Bata Ringan
-
Mortar Polimer (Polimer semen mortar)
Mortar semen Polimer (PCM) adalah bahan yang dibuat dengan menggantikan semen hidrat pengikat semen mortar konvensional dengan polimer. Pencampuran polimer termasuk lateks atau emulsi, bubuk redispersible polimer, polimer yang larut dalam air, resin cair dan monomer. Memiliki permeabilitas rendah, dan mengurangi kejadian retak susut pengeringan, terutama dirancang untuk memperbaiki struktur beton.
-
Mortar Kapur (Kapur mortar)
Mortar Kapur (Kapur mortar) dibuat dengan mencapur pasir, kapur dan air.
Penggunaan mortar kapur paling awal yang diketahui sekitar 4000 SM di Mesir Kuno. Kapur mortar telah digunakan di seluruh dunia, terutama di bangunan Kekaisaran Romawi di seluruh Eropa dan Afrika. Sebagian besar bangunan batu pra-1900 di Eropa dan Asia yang dibangun dari semen kapur (mortar kapur).
Penggunakan mortar semen dalam perbaikan gedung-gedung tua yang awalnya dibangun dengan menggunakan mortar kapur menimbulkan masalah . Hal ini karena mortar kapur lebih lembut daripada mortar semen, yang dapat memberikan tingkat fleksibilitas tertentu pada batu bata (Baca Juga: Jenis-Jenis Bata) untuk dapat beradaptasi apabila terjadi pergeseran tanah atau kondisi yang berubah lainnya.
Demikian pengertian singkat dan sejarah mortar yang biasa kita gunakan untuk membangun rumah atau gedung.