Cara Hitung Bahan Bangunan

Meski sudah menggunakan jasa kontraktor, tapi tak ada salahnya Anda mencoba hitung sendiri biaya bahan bangunan yang akan Anda keluarkan. Agar tidak boros ketika membangun atau merenovasi ruangan, ketahui bahan bangunan apa saja yang diperlukan. Sebelum berangkat ke toko material, ada baiknya Anda mempertimbangkan jenis-jenis bahan bangunan yang akan digunakan, sambil memperhitungkan dana yang Anda miliki dengan harga bahan bangunan dengan berpatokan pada daftar harga bahan bangunan 2018 dan 2019. Perhatikan juga cara menghitung bahan bangunan per meter persegi, agar tidak kelebihan atau kekurangan bahan dan bujet di tengah proses pembangunan.Berikut cara hitung bahan bangunan, yuk.. kita simak

  1. Ketahui jenis-jenis bahan bangunan dan kegunaannya

Ada banyak jenis-jenis bahan bangunan yang digunakan dalam membangun rumah. Perhatikan daftar berikut dan tentukan saja mana bahan bangunan yang Anda perlukan.

  • Batu fondasi. Bahan ini dibutuhkan untuk membuat fondasi bangunan. Untuk membuat fondasi, Anda bisa menggunakan batu kali, batu gunung, atau batu bata.
  • Semen. Peran semen dalam membangun rumah sangat krusial, mulai dari merekatkan batu fondasi, menyambung batu bata untuk dinding, memplester dinding, hingga membuat lantai semen ekspos.
  • Pasir. Bersama semen dan air, pasir akan menjadi adonan untuk merekatkan batu dan bata, membentuk dinding dan tiang yang kokoh.
  • Baja. Bahan bangunan ini berfungsi sebagai kerangka yang menguatkan dinding.
  • Kayu dan bambu. Selain digunakan untuk konstruksi, kayu juga sering digunakan untuk lantai, dinding, kusen, dan tangga. Sementara bambu, dibutuhkan untuk proses pembangunan.
  • Kerikil/batu pecah (split). Bahan bangunan ini biasa digunakan untuk campuran semen dan pasir untuk membuat beton.
  • Bata tanah liat/batako/ bata ringan. Batu bata tidak bisa dipisahkan dari proses pembangunan. Sifatnya yang adem dan kokoh membuatnya begitu disukai. Untuk menghemat, bata kerap digantikan batako yang lebih terjangkau, namun tak sekokoh bata dan cenderung panas. Yang kini disukai konsumen adalah bata ringan atau hebel.
  • Genteng. Genteng dari tanah liat bisa dibilang paling populer di Indonesia. Sebagai alternatif, ada juga asbes dan metal yang ringan, namun cepat menghantarkan panas ke dalam rumah. Kini, ada juga genteng dari bahan plastik, karet daur ulang, dan serat selulosa yang lebih ramah lingkungan serta relatif aman saat terjadi gempa. Selain itu ada juga genteng aspal, genteng keramik, dan sirap kayu.
  • Keramik. Lantai, dinding kamar mandi, hingga dapur memerlukan keramik yang berbeda-beda. Selain bahan, desainnya pun kini lebih bervariatif.
  1. Ketahui harga bahan bangunan

Bahan bangunan yang berkualitas akan membuat bangunan lebih kokoh dan awet. Anggap saja  Anda sedang berinvestasi untuk masa depan, memang dimulai dengan modal awal besar, tapi nantinya Anda bisa berhemat dari segi perawatan dan keawetannya.

Hitung luas bagunan yang akan dibangun dan hitung bahan yang akan digunakan

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghitung luas bidang yang akan dibangun lalu dikalikan dengan jumlah bahan bangunan.

Misalkan rumah dengan tipe 36

Baca juga: Perbandingan Bata Merah dan Bata Ringan

Hitung biaya pekerja (tukang bangunan)

Bagi Anda yang akan atau sedang bersiap untuk membangun rumah pasti terbesit pertanyaan berapa upah tukang bangunan yang akan Anda bayarkan? Sistem pemberian upah tukang bangunan, terbagi menjadi dua sistem, yaitu sistem upah tukang borongan dan upah harian.Sistem harga upah tukang bangunan harian yaitu berarti setiap harinya setelah bekerja setiap tukang bangunan akan berhak mendapatkan upah mereka. Sedangkan untuk sistem upah borongan, maka telah terjadi kesepakatan kerja tukang bangunan akan mendapatkan total upah sesuai dengan jumlah hari kerja mereka. Atau dapat juga dihitung berdasarkan kesepakatan upah tukang bangunan per meter yang berlaku di suatu daerah.

Selain mempelajari cara hitung bahan bangunan, menentukan upah tukang bangunan borongan atau harian sebenarnya hanyalah masalah kesepakatan Anda dengan tukang bangunan yang Anda percayakan, kedua sistem tersebut pada dasarnya sama saja hanya mungkin jika Anda menggunakan sistem upah tukang borongan Anda akan dimudahkan dalam hal pengaturan tenaga kerja.

Beberapa faktor yang mempengarui beda harga tukang bangunan :

  1. Lokasi pembangunan. Lokasi menentukan harga, antar daerah berbeda-beda, antara kota dan pedesaan tentu berbeda.
  2. Tingkat kesulitan pembangunan rumah. Desain rumah yang rumit akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk membangunnya. Beda desain beda jumlah dan jenis item pekerjaan dengan kesulitan yang berbeda-beda
  3. Jenis Item pekerjaan. Jumlah item pekerjaan tergantung dari desain. Masing-masing item pekerjaan berbeda harganya. Bila jumlah item pekerjaan dengan harga mahal banyak, maka akan berpengaruh terhadap harga total.
  4. Tingkat keahlian tukang bangunan. Keahlian akan menentukan kecepatan dan kualitas penyelesaian pekerjaan. Berpengaruh terhadap total jumlah hari dan biaya upah harian (jika menggunakan sistem gaji harian).

Berikut adalah referensi upah tukang bangunan per meter:

Berikut adalah referensi upah borongan per M2

Perhitungan upahnya berdasarkan total luas meter persegi suatu bangunan. Misalnya upah pekerjaan Rp 800.000/m2 untuk bangunan rumah tinggal. Rumus sederhana adalah BUB = HB x LB (BBU:Biaya Upah Borongan; HB (Harga Borongan; LB Luas Bangunan)

Contoh:

  • Luas rumah = 6m x 6m = 36 m2.
  • Harga borongan upah per m2 = Rp.800.000,-
  • Biaya Upah borongannya (BUB) yaitu 36m2 x Rp.800.000,- = 28.800.000,-

Item pekerjaan sudah tercakup di dalamnya seperti pekerjaan pondasi, pasangan dinding bata dan plesteran, pekerjaan rangka dan penutup atap, pekerjaan finishing dan semua item pekerjaan yang sudah disepakati.

Dengan beberapa penjelasan cara hitung bahan banguan di atas, diharapkan Anda semakin cermat dalam memilih dan membeli bahan bangunan yang akan digunakan untuk bangunan Anda serta menentukan upah pekerja (tukang bangunan) yang menguntungkan Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *