Besi Banci adalah sebutan untuk besi beton murah yang memiliki ukuran, specifikasi dan kwalitas yang tidak sesuai dengan kriteria SNI alias Standar Nasional Indonesia. Hingga saat ini Besi Beton Banci masih cukup banyak beredar di pasaran karena harganya yang memang jauh lebih murah ketimbang Besi Beton SNI.
Seperti biasa, selalu ada pihak-pihak yang berusaha mengambil kesempatan secara tidak bertanggungjawab. Mengambil kesempatan dalam kesempitan. Banyak kita temui bahan bangunan yang mutunya tidak sesuai standar. Kita temui juga istilah ‘Besi Banci’. Terkadang ada tukang las yang tidak bertanggungjawab juga kerap menggunakan besi banci ini untuk membuat pagar maupun kanopi rumah tinggal pelanggannya. Tentu saja penggunaannya tanpa sepengetahuan ataupun tanpa seizin sang pelanggan. Di awal transaksi, besi yang ditawarkan adalah besi standar SNI, kemudian pada prakteknya di lapangan, saat melakukan pembuatan konstruksi rangka, besi bancilah yang digunakan. Tukang las ini berpikir bahwa sang pelanggan tidak akan dapat memeriksa ketebalan dari besi hollow yang digunakan. Toh sudah jadi bagian dari rangka kanopi.
Pengertian Besi Banci
Pengertian Besi Banci adalah mengacu kepada besi hollow yang tidak sesuai standar yang ditetapkan oleh SNI. Besi banci umumnya memang harganya lebih murah, tetapi memiliki kualitas yang rendah di bawah standar SNI. Karena itulah banyak digunakan secara tidak bertanggungjawab oleh pihak-pihak tadi untuk mencari keuntungan yang lebih besar.
Ciri-ciri Besi Banci
Untunglah Anda bertanya! Ternyata memang ada beberapa poin yang dapat kita perhatikan secara visual untuk mengenali Besi Banci itu:
Ada cetakan timbul (embossed)
Produk yang sesuai dan memenuhi standar SNI memiliki cetakan timbul berupa singkatan nama produsennya. Jika batang besi hollow tidak memiliki cetakan timbul, dapat dipastikan bahwa besi hollow persegi tersebut termasuk golongan besi banci.
Ada tanda warna pada ujungnya
Pemerintah menetapkan bahwa besi yang sesuai standar harus memiliki tanda warna yang dicat sehingga tidak mudah hilang pada ujung penampangnya. Hal ini untuk memudahkan pembedaan secara visual. Jika tidak memiliki tanda warna ini, biasanya besi hollow tersebut adalah besi banci.
Ada kode BJKU
Kode BJKU adalah Baja Keperluan Umum. Baja jenis ini biasanya dipergunakan untuk pembuatan konstruksi pagar dan juga rangka kanopi.
Ukuran ketebalan plat
Ukuran ketebalan plat besinya lebih tipis dibandingkan batas toleransi ketebalan standar SNI. Untuk mengetahui tabel ketebalan sesuai SNI. Untuk dapat mendeteksi ketebalan plat besi hollow ini, kita perlu membekali diri dengan micrometer atau jangka sorong (caliper). Tentu saja kita perlu mempelajari cara menggunakannya untuk mengukur ketebalan plat besi baja hollow.
Dari sisi fisik produk juga perlu diperhatikan, seperti berikut:
-
Spesifikasi Produk.
Produsen besi beton yang nakal biasanya memainkan spesifikasi Besi Beton Ulir atau besi baja sirip yang menjadi ciri khas baja tulangan beton (BjTB). Ciri khas sirip itu dicetak melalui pengecoran pada baja untuk keperluan umum (BjKU) yang belum wajib SNI. Dengan pengecoran sirip pada badan baja maka akan didapat produk BjKU berbentuk BjTB yang harganya jauh lebih murah. Padahal, kandungan mekanis dan teknis untuk memproduksi BjTB jauh berbeda dengan BjKU. Baja untuk keperluan konstruksi alias BjTB mendapatkan perlakuan mekanis dan teknis agar memiliki ketahanan beban dan gempa.
-
Diameter Produk.
Menurut ketentuan SNI syarat toleransi ukuran diamater adalah ± 1%, tapi para produsen nakal mengurangi ukuran diameternya. Contohnya, BjTB S10 yang artinya BjTB sirip berdiameter 10 milimete. Ukuran standar produk itu oleh mereka dikurangi menjadi 9,1 mm.
“Kelihatannya sih memang tidak terlalu besar, tapi itu bisa berbahaya pada ketahanan beban,” ujar Direktur Industri Material Logam Dasar Ditjen Industri Berbasis Manufaktur Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan, pada hari Selasa (29/11-2011).
-
Panjang Produk.
Seharusnya sesuai Standar Nasional Indonesia panjang produk BjTB adalah 12 meter, tapi produsen nakal akan mengurangi ukuran panjang tersebut misalnya menjadi 11,5 meter. “BjTB bisa diselewengkan seperti itu. Konsumen harus berhati-hati memilih produk yang ditawarkan penjual nakal. Karena besi beton yang murah itu bisa jadi besi beton banci,” tambahnya.
Setelah mengetahui apa itu besi banci, kami harap anda mau membeli besi SNI walaupun harga besi banci lebih murah, tapi dari segi kualitas dan penggunaan jangka panjang akan mengalami kesulitan.