Bata ringan merupakan salah satu material bangunan yang populer digunakan oleh para developer dan kontraktor karena memiliki banyak keunggulan, mudah dan cepat dalam proses pengerjaan. Berikut adalah cara pasang bata ringan dengan tepat. Yuk mari kita simak..
• Langkah pertama yang perlu anda lakukan adalah menentukan kerataan dinding dengan menggunakan benang.
• Rendam bata ringan dalam air untuk mencegah pengerasan semen terlalu cepat. Bata ringan cukup direndam beberapa saat saja hingga terasa lembab.
Baca Juga : Jenis Ukuran Bata Ringan Dan Cara Menghitungnya
• Buat pasta perekat bata ringan (thin bed) dari campuran air dengan semen instan. Rasio campuran adalah 9,5-10,5 liter air untuk 40 kg semen instan. Gunakan air bersih agar daya rekat semen instan dapat maksimal.
• Aplikasikan perekat dengan ketebalan 3 mm pada tiang kolom serta 10-20 mm untuk bagian alas bata ringan. Pasang bata ringan mulai dari sudut dinding. Gunakan palu untuk meratakan pemasangan dengan cara mengetok-ngetok bata ringan.
• Gunakan perekat setebal 3 mm antar pasangan bata. Pastikan pasangan bata terpasang dengan rapi dan rata. Gunakan waterpass untuk memastikan kerataan pasangan bata.
Lalu biarkan bata ringan beserta perekatnya selama 24 jam agar kering sempurna, sebelu siap untuk diplester.
Plesteran Bata Ringan
Setelah menyelesaikan pemasangan bata ringan, berikutnya dinding bata ringan diberikan plester. Fungsi dari plester adalah untuk menutup pasangan bata tadi. Dengan diplester, dinding akan menjadi rata dan lebih kokoh.
• Sebelum mengaplikasikan plester, bersihkan dinding bata ringan terlebih dulu dengan disiram air atau diperciki air. Selain lebih bersih, plaster yang akan diapliakasikan akan terikat semakin kuat serta tidak cepat kering saat dipasang.
• Siapkan pasta plesteran dengan campuran air dan semen instan dengan rasio 6-6,5 liter air untuk 40 kg semen. Ketebalan yang disarankan adalah 10 mm.
• Lindungi dinding dari sinar matahari langsung dengan memasang terpal, agar plesteran tidak mongering terlalu cepat.
• Diamkan plesteran selama 2-3 minggu hingga penyusutan telah berhenti. Jika proses pengacian dilakukan ketika plesteran masih basah, akan berpotensi menimbulkan retak rambut pada dinding akibat penyusutan pada material plesteran.
Baca juga: Jenis-jenis Mortar Untuk Bata Ringan
Acian Bata Ringan
Setelah diplester, dinding bata ringan perlu diberikan lapisan acian. Acian berfungsi untuk menutupi pori-pori pada dinding dan membuat dinding terlihat lebih halus. Acian juga melindungi dinding dari lembab karena terbukanya pori-pori pada dinding.
• Buat pasta acian dengan campuran semen instan dan air dengan rasio 13,5-14,5 liter air untuk 40 kg semen instan. Ketebalan yang disarankan adalah 1–3 mm. Namun, apabila Anda ingin membuat acian dengan ketebalan 3 mm, pengacian perlu dilakukan dalam dua tahap. Pertama, dibuat acian dengan ketebalan sekitar 1-1,5 mm, kemudian dibiarkan mengering. Setelah itu, diberi lapisan acian lagi hingga mencapai ketebalan 3 mm.
• Gunakan roskam untuk mengaplikasikan pasta acian. Pasta acian diaplikasikan dengan gerakan searah. Kemudian, acian dihaluskan dengan kuas basah dan digosok dengan kertas semen.
• Lalu tunggu dinding hingga kering sempurna sehingga dapat dilanjutkan keproses berikutnya.
Demikian beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perlakuan proses pemasangan bata ringan dengan tepat dan juga proses finishing menggunakan plesteran dan acian pada dinding bata ringan. Teknik aplikasi serta campuran material yang benar akan membuat dinding bata ringan menjadi halus, rata, serta mulus. Bangunan Anda tentu akan menjadi lebih kokoh, rapi dan menawan.
Pingback: Perbandingan Bata Merah dan Bata Ringan - RK Mortar Home
Pingback: 6 Jenis Tukang Bangunan - RK Mortar Home